dia ..
dia yang kupanggil bakal suami ..
dia yang ku kira bakal menjadi pendamping--
sehingga maut datang menghambat ..
dia ..
dia yang lebih indah dari semua ceritera--
yang pernah aku tonton ..
dia yang lebih indah dari semua lagu--
yang pernah aku dengar ..
dia yang lebih indah dari semua puisi--
yang pernah aku hadam ..
dia ..
dia yang terlalu indah dan bermakna--
untuk disia-siakan ..
lantas aku nukilkan sebuah puisi hambar ...
untuk seorang dia ..
-hanya ada seorang dia-
No comments:
Post a Comment